Welcome to my blog

Jumat, 07 Juni 2013

APF " NOVEL SUPERNOVA 1"

RATNA DWI LESTARI
122074002/PA 2012



Data Hasil Baca:
1.      Judul Novel                : Supernova (Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh)
2.      Jumlah bagian            : 33 Keping
3.      Tokoh                         :
v  Ferre (Ksatria)                        : Pintar, Berpendidikan Tinggi, Tampan, sukses
v  Rana (Putri)                            : Pesimis, tidak punya pendirian.
v  Diva (Bintang Jatuh)               : Baik, model, kaya, cantik, cerdas
v  Ale (Sahabat Re)                     : setia kawan, konyol.
v  Gio (Teman Baik Diva)           : suka berpetualang, dan baik hati
v  Arwin (Suami Rana)               : setia, baik, ramah.
v  Sumargono (Pelanggan Diva): laki-laki hidung belang, tidak setia.
v  Dan masih banyak lagi tokoh figuran yang lain.
4.      Latar   :
§  LatarTempat  : Kantor, Rumah Rafael. Kamarmandi, Washington DC, Jakarta, Bandung
§  LatarWaktu    : Pagi hari, Malam Hari, sepuluh tahun yang lalu, ketika Rana masih kecil, dll
5.      Alur     :
Novel Supernova (Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh) mempunyai alur ganda atau berbingkai yaitu alur utama yang membuat cerita yang disebut alur bawahan. Alur utama dan alur bawahan tidak terpisah satu sama lain tetapi ada yang menyatukan. Dee sebagai pengarang menciptakan Ruben dan Dhimas, dan Ruben dan Dhimas juga menciptakan tokoh bernama Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Novel Supernova (Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh) juga memakai alur flash back yaitu pada bagian awal novel ketika Ruben dan Dhimas berhadap-hadapan membuat sebuah cerita dan mereka membayangkan ketika pertama kali bertemu. Selain itu ada unsur kebetulan dan unsur kejutan yang dihadirkan keduanya untuk menambah rasa ingin tahu pembaca. cerita diakhiri dengan Ruben dan Dhimas bahagia dengan hubungannya sebagai gay dan Supernova mendirikan sebuah situs tentang HIDUP.
Hal-Hal Menarik:
1.      Novel ini memiliki keunikan bukan hanya karena bisa memasukan unsur sains yang sangat kental tapi juga dapat memadukan unsur keromantisan yang juga mewarnai novel ini dengan sangat baik.
2.      Reuben termasuk geng anak beasiswa yang kuper dan cuma cocok bersosialisasi dengan buku. Sementara Dimas termasuk geng anak orang kaya, kalangan mahasiswa Indonesia berlebih harta. Ternyata mereka berdua homo dan menjadi pasangan kekasih.
3.      Rana yang hidupnya monoton.
4.      Ruben dan Dhimas yang bertekad untuk membuat suatu cerita masterpiece dalam rangka ulang tahun hari jadi mereka yang kesepuluh.
5.      Novel ini bertemakan cerita dalam cerita.
6.      Dalam ceritanya dikisahkan Ferre si eksekutif muda berumur 29 tahun yang merasakan kehampaan di balik kekayaan dan kesuksesannya. Ia adalah seorang yang rasional, kalkulatif, namun sesungguhnya berjiwa Pujangga. Akhirnya ia bertemu Rana dan jatuh cinta padanya. Rana merupakan seorang Wakil Pemimpin Redaksi sebuah majalah wanita berumur 28 tahun, telah memiliki suami, terikat pada lapisan-lapisan yang melingkupinya. Roman antara dua insan ini harus terbentur dengan tradisi, norma, dan nilai-nilai yang ada.
7.      Sikap cinta Arwin (cinta yang membebaskan) mampu meruntuhkan bangunan cinta yang kokoh antara Ferre dan Rana. Rana lebih memilih kembali kepada suami yang mencintainya dengan tulus. Pilihan ini merupakan penyelesaian yang baik, baik bagi Rana maupun bagi suaminya.
8.      Diva. Seorang model terkenal sekaligus pelacur papan atas yang hanya mau dibayar dengan dollar tapi mempunyai kecerdasan yang luar biasa.
9.      Ferre sempat ingin mengakhiri hidupnya, tetapi ia mengurungkan niatnya.
10.  Diva tiba-tiba muncul di hadapan Ferre agar lebih menikmati hidup.
11.  Ketika keduanya mulai jatuh cinta, Diva memutuskan untuk menjadi pecinta alam seperti teman baiknya, Gio.
12.  Diva ternyata supernova.
Hal yang Paling Menarik
Tokoh Rana yang merasa hidupnya kurang bebas, selalu terikat dengan aturan-aturan orang tuanya. Sifat Rana yang tidak tegas dan tidak mempunyai pendirian yang tetap. Mudah terpengaruh oleh orang lain, keadaan, maupun lingkungan.















Fanatisme :
Ketidak bebasan Rana
Novel karya Dewi “Dee” Lestari ini merupakan novel fiksi ilmiah populer yang memadukan ilmu sains dengan cerita cinta yang tidak cengeng. Novel ini sangat menarik untuk dibaca oleh orang yang menggemari sains, karena buku ini memang didominasi oleh bahasa sains yang mudah dimengerti bagi penyuka-nya. Tapi buku ini juga sangat menarik bagi orang yang awam terhadap sains dan ingin menikmati karya sastra. Orang yang awam terhadap sains juga bisa menikmati novel ini karena di setiap halaman yang dihiasi istilah sains yang sulit, selalu dilengkapi oleh footnote (catatan kaki).
Dalam Supernova ”Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh (KPBJ)”, menghadirkan konflik yang begitu banyak dan sebagian besar konfliknya adalah permasalahan cinta. Ada kisah cinta homo seksual antara Dimas dan Ruben, kisah cinta perselingkuhan antara Ferre dan Rana,  kisah cinta Rana dan Arwin, suaminya yang setia, dan kisah cinta diva, si pelacur jenius yang jatuh hati pada Ferre. Penokohan yang dilakukan Dewi “Dee” Lestari pun kuat untuk sebuah novel fiksi. Sifat dari karakter-nya pun dapat terasa dengan jelas.
Pada sebagian besar resepsi pembaca mengungkapkan ketidak mendalaman penggambaran tokoh karena Dee terfokus pada ide-ide yang dikemukakan sehingga deskripsi tokoh kabur. Pada dasarnya terdapat lima pernyataan umum yang dikemukakan pembaca. Pertama tentang tokoh terlalu banyak, tokoh membingungkan, penggambaran tokoh supernova menantang untuk mengetahui lebih jauh, penggambaran tokoh tidak sesuai dengan realitas dan yang terakhir yang merupakan pernyataan paling banyak mengenai kurang pendeskripsian tokoh secara mendalam. Pembaca merasa bingung karena tokoh terlalu banyak,tokoh tidak sesuai dengan realitas, pergulatan tokohnya tidak jelas.
Dalam tulisan ini saya akan mengapresiasikan tokoh Rana dengan menggunakan pendekatan Psikoanalitik, dimana pendekatan psikoanalitik merupakan pendekatan yang menggambarkan seorang tokoh dari kecil hingga dewasa. Tokoh Rana dalam novel ini digambarkan dengan singkat dan jelas pada bab ”Puteri”. (hlm. 48-56)
Pengarang menganalogikan tokoh Rana dengan sebuah tokoh Puteri dalam dongeng ”Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh”. Seperti yang tertera pada kutipan yang diucapkan fere kepada Rana pada halaman 104:
Aku mencintaimu sepenuh hati, Putri.
Tak peduli lagi tepat atau tidak.
Tak peduli kau menyadari aku hilang atau tampak.
Tak peduli kau bahagia dengan diriku atau
Cuma dengan sel otak.
Selain itu juga di analogikan tokoh Ferre dengan ”Ksatria”, dan tokoh Diva ”sebagai ”bintang jatuhnya”.
Dalam bab ”Puteri”, dijelaskan kehidupan Rana mulai dari kecil hingga ia dewasa dan menikah dengan Arwin.  Rana sejak kecil merasa kurang mendapatkan kebebasan. Ia merasa hidupnya selalu diatur oleh orang tuanya. Mulai dari kurangnya waktu untuk bermain, hingga menentukan ke mana ia melanjutkan studinya setelah deawasa. Rana mengikuti anjuran orang tuanya untuk mengambil jurusan ilmu teknik industri yang sama sekali tidak diinginkannya. Dan setelah ia menyelesaikan studinya ternyata ia tetap merasa orang tuanya tetap terlalu menyetir hidupnya. Ia menjodohkan Rana dengan Arwin, pria santun dari keluarga ningrat berusia tujuh tahun lebih tua.
Meski ia mencoba menyakinkan dirinya bahwa Arwin adalah pria sempurna yang selalu menyayangiya sepenuh hati, namun ia tidak merasakan hal yang sama dengan Arwin. Hal itu sesusai dengan kutipan teks ketika Arwin yang mengajak Rana istrinya untuk melakukan hubungan suami istri, Rana malah berkata “jangan, jangan lakukan itu. Aku mohon” (hlm: 111)
Seiring berjalannya waktu, ia bertemu dengan Ferre, bisnisman sukses yang gila kerja hingga tak pernah memikirkan hubungan asmara. Mereka bertemu ketika Rana mewawancarai ferre untuk dijadikan profil pada media tempat kerja rana. Semenjak pertemuan itu, mereka jadi sering bertemu. Hingga timbul benih-benih kasih diantara keduanya.
Kehadiran Ferre membuat rana lupa dengan status pernikahannya. Ia sering melupakan kewajiban-kewjibannya sebagai suami Arwin. Baginya Ferre adalah labuhan hatinya. Sedangkan Arwin, meski statusnya telah resmi sebagai suaminya, namun tak sedikit pun perasaannya tercurah pada ferre. Hingga ketika ia berhubungan badan dengan Ferre pun, Rana merasa diperkosa oleh suaminya.
Hingga suatu waktu Rana dihadapkan pada kenyataan bahwa Ia harus memilih antara Ferre, pria yang menjanjikan kepuasan namun tidak memberikan rasa aman saat bersamanya atau Arwin, pria mapan yang membosankan namun dapat memberikan rasa aman saat bersama Rana. Saat Rana merasa yakin akan Ferre, ternyata Arwin datang dengan sebongkah harapan bahwa ia akan membahagiakan Rana kelak. Rana pun goyah dan memutuskan hubungannya dengan Ferre . seperti pada kutipan surat Rana untuk Fere (hlm. 233-234)
Tidak ada yang kusesali. Aku harap kamu juga demikian.
Tidak ada cara yang mudah untuk mengatakan ini semua.
Aku yakin kamu mengerti. Dan, tidak ada yang aku cintai lebih
dalam selain perasaan indah yang pernah kita miliki
(dan, semoga masih akan terus kita miliki). Tapi, aku bukan Putri yang kamu cari.
Disatu titik, perasaan indah itu telah mengkristal,
dan aku akan menyimpannya. Selamanya.
Kamu adalah yang teristimewa, Ferre. Kamu telah mem-
Beri aku kekuatan untuk mendobrak belenggu itu. Sekarang
Aku bebas. Tapi, tidak berarti kita harus berjalan bersama.
Izinkan aku kembali berjalan di setapak kecilku.
  Rana
Dalam novel ini, tokoh Rana digambarkan sebagi tokoh yang mempunyai watak mendambakan seorang tokoh yang diidamkan. Pendambaan terhadap seorang figur itulah yang membuat ia terlena sehingga ia lupa akan kondisi dan situasi sekitarnya. Yang ada dalam pikirannya hanyalah figur yang didambakannya, dan ingin selalu berada didekatnya. Terlebih lagi, tokoh Rana dalam novel ini mengalami pengekangan sejak dari kecil. Sehingga ketika ia telah menemukan seorang figur yang diyakini akan mampu membuatnya bahagia, ia rela melakukan apapun untuk selalu berdampingan dengan figur yang didambanya, meski pun itu ia harus berkhiananat pada pasangan hidupnya yang telah resmi.
Dalam novel Supernova (Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh) ini tokoh Rana diceritakan dengan mempunyai watak yang fanatik, yaitu Dibayangi dengan kegelisahan dan rasa bersalah, karena lingkungannya sangat tidak mendukung fanatik figur yang ada dalam diri mereka, selain itu lingkungan yang tidak mendukung itu adalah lingkungan keluarga mereka sendiri, terutama orang tua mereka, yang memaksa mereka untuk menikah dengan pilihan orang tua, sehingga watak fanatik mereka terpendam. Dan akibat dari watak yang seperti itu juga sama dampaknya bagi tokoh tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar