RATNA
DWI LESTARI
122074002/PA
2012
Data
Hasil Baca:
1.
Judul
Novel : Supernova (Ksatria,
Putri, dan Bintang Jatuh)
2.
Jumlah bagian : 33 Keping
3.
Tokoh :
v
Ferre (Ksatria) :
Pintar, Berpendidikan Tinggi, Tampan, sukses
v
Rana (Putri) :
Pesimis, tidak punya pendirian.
v
Diva (Bintang Jatuh) : Baik, model, kaya, cantik, cerdas
v
Ale (Sahabat Re) :
setia kawan, konyol.
v
Gio (Teman Baik Diva) : suka berpetualang, dan baik hati
v
Arwin (Suami Rana) : setia, baik, ramah.
v
Sumargono (Pelanggan Diva): laki-laki hidung
belang, tidak setia.
v
Dan masih banyak lagi tokoh figuran yang lain.
4.
Latar :
§
LatarTempat : Kantor, Rumah Rafael. Kamarmandi, Washington
DC, Jakarta, Bandung
§
LatarWaktu : Pagi hari, Malam Hari, sepuluh tahun yang lalu, ketika Rana
masih kecil, dll
5.
Alur :
Novel Supernova
(Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh) mempunyai alur ganda atau berbingkai yaitu
alur utama yang membuat cerita yang disebut alur bawahan. Alur utama dan alur
bawahan tidak terpisah satu sama lain tetapi ada yang menyatukan. Dee sebagai
pengarang menciptakan Ruben dan Dhimas, dan Ruben dan Dhimas juga menciptakan
tokoh bernama Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Novel Supernova (Ksatria,
Putri, dan Bintang Jatuh) juga memakai alur flash back yaitu pada bagian awal
novel ketika Ruben dan Dhimas berhadap-hadapan membuat sebuah cerita dan mereka
membayangkan ketika pertama kali bertemu. Selain itu ada unsur kebetulan dan
unsur kejutan yang dihadirkan keduanya untuk menambah rasa ingin tahu pembaca. cerita
diakhiri dengan Ruben dan Dhimas bahagia dengan hubungannya sebagai gay dan
Supernova mendirikan sebuah situs tentang HIDUP.
Hal-Hal
Menarik:
1.
Novel ini memiliki keunikan bukan hanya karena
bisa memasukan unsur sains yang sangat kental tapi juga dapat memadukan unsur
keromantisan yang juga mewarnai novel ini dengan sangat baik.
2.
Reuben termasuk geng anak beasiswa yang kuper
dan cuma cocok bersosialisasi dengan buku. Sementara Dimas termasuk geng anak
orang kaya, kalangan mahasiswa Indonesia berlebih harta. Ternyata mereka berdua
homo dan menjadi pasangan kekasih.
3.
Rana yang hidupnya monoton.
4.
Ruben dan Dhimas yang bertekad untuk membuat
suatu cerita masterpiece dalam rangka ulang tahun hari jadi mereka yang
kesepuluh.
5.
Novel ini bertemakan cerita dalam cerita.
6.
Dalam ceritanya dikisahkan Ferre si eksekutif
muda berumur 29 tahun yang merasakan kehampaan di balik kekayaan dan
kesuksesannya. Ia adalah seorang yang rasional, kalkulatif, namun sesungguhnya
berjiwa Pujangga. Akhirnya
ia bertemu Rana dan jatuh cinta padanya. Rana merupakan seorang Wakil Pemimpin
Redaksi sebuah majalah wanita berumur 28 tahun, telah memiliki suami, terikat
pada lapisan-lapisan yang melingkupinya.
Roman
antara dua insan ini harus terbentur dengan tradisi, norma, dan nilai-nilai
yang ada.
7.
Sikap
cinta Arwin (cinta yang membebaskan) mampu meruntuhkan bangunan cinta yang
kokoh
antara Ferre dan Rana. Rana lebih memilih kembali kepada suami yang mencintainya dengan tulus. Pilihan ini merupakan penyelesaian yang
baik, baik bagi Rana maupun bagi suaminya.
8.
Diva. Seorang model terkenal sekaligus pelacur
papan atas yang hanya mau dibayar dengan dollar tapi mempunyai kecerdasan yang
luar biasa.
9.
Ferre sempat ingin mengakhiri hidupnya, tetapi
ia mengurungkan niatnya.
10. Diva
tiba-tiba muncul di hadapan Ferre agar lebih menikmati hidup.
11. Ketika
keduanya mulai jatuh cinta, Diva memutuskan untuk menjadi pecinta alam seperti
teman baiknya, Gio.
12. Diva
ternyata supernova.
Hal
yang Paling Menarik
Tokoh Rana yang merasa hidupnya
kurang bebas, selalu terikat dengan aturan-aturan orang tuanya. Sifat Rana yang
tidak tegas dan tidak mempunyai pendirian yang tetap. Mudah terpengaruh oleh
orang lain, keadaan, maupun lingkungan.
Fanatisme :
Ketidak bebasan Rana
Novel karya Dewi
“Dee” Lestari ini merupakan novel fiksi ilmiah populer yang memadukan ilmu
sains dengan cerita cinta yang tidak cengeng. Novel ini sangat menarik untuk dibaca
oleh orang yang menggemari sains, karena buku ini memang didominasi oleh bahasa
sains yang mudah dimengerti bagi penyuka-nya. Tapi buku ini juga sangat menarik
bagi orang yang awam terhadap sains dan ingin menikmati karya sastra. Orang
yang awam terhadap sains juga bisa menikmati novel ini karena di setiap halaman
yang dihiasi istilah sains yang sulit, selalu dilengkapi oleh footnote (catatan
kaki).
Dalam Supernova ”Ksatria,
Putri, dan Bintang Jatuh (KPBJ)”, menghadirkan konflik yang begitu banyak dan
sebagian besar konfliknya adalah permasalahan cinta. Ada kisah cinta homo seksual
antara Dimas dan Ruben, kisah cinta perselingkuhan antara Ferre dan Rana, kisah cinta Rana dan Arwin, suaminya yang
setia, dan kisah cinta diva, si pelacur jenius yang jatuh hati pada Ferre. Penokohan
yang dilakukan Dewi “Dee” Lestari pun kuat untuk sebuah novel fiksi. Sifat dari
karakter-nya pun dapat terasa dengan jelas.
Pada sebagian besar resepsi pembaca mengungkapkan ketidak
mendalaman penggambaran tokoh karena Dee terfokus pada ide-ide yang dikemukakan
sehingga deskripsi tokoh kabur. Pada dasarnya terdapat lima pernyataan umum
yang dikemukakan pembaca. Pertama tentang tokoh terlalu banyak, tokoh membingungkan,
penggambaran tokoh supernova menantang untuk mengetahui lebih jauh,
penggambaran tokoh tidak sesuai dengan realitas dan yang terakhir yang
merupakan pernyataan paling banyak mengenai kurang pendeskripsian tokoh secara
mendalam. Pembaca merasa bingung karena tokoh terlalu banyak,tokoh tidak sesuai
dengan realitas, pergulatan tokohnya tidak jelas.
Dalam tulisan ini
saya akan mengapresiasikan tokoh Rana dengan menggunakan pendekatan
Psikoanalitik, dimana pendekatan psikoanalitik merupakan pendekatan yang
menggambarkan seorang tokoh dari kecil hingga dewasa. Tokoh Rana dalam novel
ini digambarkan dengan singkat dan jelas pada bab ”Puteri”. (hlm. 48-56)
Pengarang
menganalogikan tokoh Rana dengan sebuah tokoh Puteri dalam dongeng ”Ksatria,
Puteri, dan Bintang Jatuh”. Seperti yang tertera pada kutipan yang diucapkan fere
kepada Rana pada halaman 104:
Aku mencintaimu sepenuh hati, Putri.
Tak peduli lagi tepat atau tidak.
Tak peduli kau menyadari aku hilang atau tampak.
Tak peduli kau bahagia dengan diriku atau
Cuma dengan sel otak.
Selain itu juga di
analogikan tokoh Ferre dengan ”Ksatria”, dan tokoh Diva ”sebagai ”bintang
jatuhnya”.
Dalam bab ”Puteri”, dijelaskan
kehidupan Rana mulai dari kecil hingga ia dewasa dan menikah dengan
Arwin. Rana sejak kecil merasa kurang mendapatkan kebebasan. Ia merasa
hidupnya selalu diatur oleh orang tuanya. Mulai dari kurangnya waktu untuk
bermain, hingga menentukan ke mana ia melanjutkan studinya setelah deawasa.
Rana mengikuti anjuran orang tuanya untuk mengambil jurusan ilmu teknik
industri yang sama sekali tidak diinginkannya. Dan setelah ia menyelesaikan
studinya ternyata ia tetap merasa orang tuanya tetap terlalu menyetir hidupnya.
Ia menjodohkan Rana dengan Arwin, pria santun dari keluarga ningrat berusia
tujuh tahun lebih tua.
Meski ia mencoba menyakinkan dirinya
bahwa Arwin adalah pria sempurna yang selalu menyayangiya sepenuh hati, namun
ia tidak merasakan hal yang sama dengan Arwin. Hal itu sesusai dengan kutipan teks
ketika Arwin yang mengajak Rana istrinya untuk melakukan hubungan suami istri,
Rana malah berkata “jangan, jangan
lakukan itu. Aku mohon” (hlm: 111)
Seiring berjalannya waktu, ia
bertemu dengan Ferre, bisnisman sukses yang gila kerja hingga tak pernah
memikirkan hubungan asmara. Mereka bertemu ketika Rana mewawancarai ferre untuk
dijadikan profil pada media tempat kerja rana. Semenjak pertemuan itu, mereka
jadi sering bertemu. Hingga timbul benih-benih kasih diantara keduanya.
Kehadiran Ferre membuat rana lupa
dengan status pernikahannya. Ia sering melupakan kewajiban-kewjibannya sebagai
suami Arwin. Baginya Ferre adalah labuhan hatinya. Sedangkan Arwin, meski
statusnya telah resmi sebagai suaminya, namun tak sedikit pun perasaannya
tercurah pada ferre. Hingga ketika ia berhubungan badan dengan Ferre pun, Rana
merasa diperkosa oleh suaminya.
Hingga suatu waktu Rana dihadapkan pada
kenyataan bahwa Ia harus memilih antara Ferre, pria yang menjanjikan kepuasan
namun tidak memberikan rasa aman saat bersamanya atau Arwin, pria mapan yang
membosankan namun dapat memberikan rasa aman saat bersama Rana. Saat Rana
merasa yakin akan Ferre, ternyata Arwin datang dengan sebongkah harapan bahwa
ia akan membahagiakan Rana kelak. Rana pun goyah dan memutuskan hubungannya
dengan Ferre . seperti pada kutipan surat Rana untuk Fere (hlm. 233-234)
Tidak ada yang
kusesali. Aku harap kamu juga demikian.
Tidak ada cara
yang mudah untuk mengatakan ini semua.
Aku yakin kamu
mengerti. Dan, tidak ada yang aku cintai lebih
dalam selain
perasaan indah yang pernah kita miliki
(dan, semoga
masih akan terus kita miliki). Tapi, aku bukan Putri yang kamu cari.
Disatu titik,
perasaan indah itu telah mengkristal,
dan aku akan
menyimpannya. Selamanya.
Kamu adalah
yang teristimewa, Ferre. Kamu telah mem-
Beri aku
kekuatan untuk mendobrak belenggu itu. Sekarang
Aku bebas.
Tapi, tidak berarti kita harus berjalan bersama.
Izinkan aku
kembali berjalan di setapak kecilku.
Rana
Dalam novel ini, tokoh Rana
digambarkan sebagi tokoh yang mempunyai watak mendambakan seorang tokoh yang
diidamkan. Pendambaan terhadap seorang figur itulah yang membuat ia terlena
sehingga ia lupa akan kondisi dan situasi sekitarnya. Yang ada dalam pikirannya
hanyalah figur yang didambakannya, dan ingin selalu berada didekatnya. Terlebih
lagi, tokoh Rana dalam novel ini mengalami pengekangan sejak dari kecil.
Sehingga ketika ia telah menemukan seorang figur yang diyakini akan mampu
membuatnya bahagia, ia rela melakukan apapun untuk selalu berdampingan dengan
figur yang didambanya, meski pun itu ia harus berkhiananat pada pasangan
hidupnya yang telah resmi.
Dalam novel Supernova (Ksatria,
Putri, dan Bintang Jatuh) ini tokoh Rana diceritakan dengan mempunyai watak
yang fanatik, yaitu Dibayangi dengan kegelisahan dan rasa bersalah, karena
lingkungannya sangat tidak mendukung fanatik figur yang ada dalam diri mereka,
selain itu lingkungan yang tidak mendukung itu adalah lingkungan keluarga
mereka sendiri, terutama orang tua mereka, yang memaksa mereka untuk menikah
dengan pilihan orang tua, sehingga watak fanatik mereka terpendam. Dan akibat
dari watak yang seperti itu juga sama dampaknya bagi tokoh tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar